Kediri, 27 Oktober 2025 – Gladi bersih Tes Kemampuan Akademik (TKA) untuk siswa kelas XII di SMKN 1 Kota Kediri berhasil diselenggarakan pada hari pertama, meski sempat diwarnai sejumlah kendala teknis. Kegiatan yang berlangsung dari pagi hingga sore hari tersebut akhirnya dapat dituntaskan berkat koordinasi cepat dari tim teknis dan proktor.

Beberapa masalah yang muncul di awal sesi di antaranya adalah hilangnya akses ke tenant utama, ID proktor yang tidak terdaftar dalam sistem, serta beberapa gangguan jaringan lokal. Kendala-kendala ini sempat menghentikan sementara proses gladi bersih di beberapa ruangan.

Namun, pihak sekolah tidak tinggal diam. Tim Teknologi Informasi (TI) sekolah bersama dengan para proktor langsung bergerak cepat untuk berkoordinasi dengan pusat untuk mengatasi masalah tersebut.
“Memang ada beberapa hiccup di awal, seperti isu tenant dan validasi proktor. Tapi ini lah tujuan dari gladi bersih, yaitu untuk mengidentifikasi dan menyelesaikan masalah sedini mungkin. Alhamdulillah, tim kami sangat responsif dan semua kendala bisa kita atasi sebelum berjalan terlalu lama,” ujar salah seorang koordinator proktor di lokasi.
Berkat penanganan yang tepat, satu per satu masalah dapat terpecahkan. Akses tenant berhasil dipulihkan dan ID proktor yang bermasalah telah diverifikasi ulang. Proses gladi bersih pun dapat berjalan dengan lancar hingga sesi terakhir pada sore hari.
Kepala SMKN 1 Kota Kediri, Edy Suroto, S.Pd., M.M., menyampaikan apresiasinya atas kerja keras seluruh panitia dan tim teknis. “Keberhasilan mengatasi kendala hari ini adalah modal berharga bagi kita. Ini membuktikan kesiapan dan ketangguhan tim kita dalam menghadapi situasi yang tidak terduga. Kami optimis pelaksanaan TKA yang sesungguhnya nanti akan berjalan lebih mulus.”
Dengan berakhirnya gladi bersih hari pertama tanpa ada kendala yang tersisa, diharapkan pelaksanaan di hari-hari berikutnya dapat berjalan lebih optimal. Kegiatan gladi bersih ini menjadi bagian penting untuk memastikan kesiapan infrastruktur dan sumber daya manusia dalam menyongsong ujian kompetensi yang menentukan bagi para siswa.
