SMK Negeri 1 Kota Kediri kembali menampilkan kemeriahan pada peringatan Bulan Bahasa hari ketiga. Kegiatan dibuka dengan penampilan paduan suara ibu-ibu guru yang membawakan lagu Yamko Rambe Yamko dengan penuh semangat dan harmoni. Suara merdu para guru berpadu indah dengan iringan musik yang menggema di halaman sekolah, menciptakan suasana hangat dan mengugah semangat kebersamaan. Penampilan ini menjadi wujud nyata bahwa semangat Bulan Bahasa tidak hanya dirayakan oleh siswa, tetapi juga oleh para pendidik yang turut menumbuhkan rasa cinta terhadap bahasa, seni, dan budaya.

Sebagai penutup yang paling ditunggu, penampilan jaranan Smeksa berhasil memukau seluruh penonton dengan gerakan yang enerjik dan penuh makna. Dengan mengenakan kostum tradisional yang dan diiringi tabuhan gamelan yang menggema, para penari jaranan menampilkan atraksi yang memadukan kekuatan, kelincahan, dan nilai-nilai budaya Jawa yang luhur. Lebih dari sekadar hiburan, pertunjukan jaranan ini menjadi simbol kebanggaan dan bentuk nyata pelestarian budaya daerah hidup di lingkungan Smeksa.

Penampilan tersebut juga mencerminkan semangat gotong royong, kekompakan, dan rasa hormat terhadap warisan budaya nenek moyang yang patut dijaga di tengah arus modernisasi. Hari ketiga Bulan Bahasa di Smeksa pun menjadi momen berharga yang tidak hanya menghibur siswa dan tamu undangan, tetapi juga meneguhkan komitmen seluruh warga sekolah untuk terus merawat bahasa dan budaya Indonesia dengan penuh cinta dan kebanggaan.
Rangkaian kegiatan dilanjutkan dengan berbagai lomba yang menarik perhatian seluruh warga sekolah. Lomba monolog, puisi, dan menyanyi menjadi ajang unjuk bakat bagi siswa-siswi Smeksa. Para peserta tampil dengan percaya diri, menampilkan karya dan kemampuan terbaik mereka di depan para juri dan penonton. Sorakan sorai dukungan dari teman-teman sekelas. Melalui kegiatan ini, tidak hanya belajar berkompetisi secara sportif, tetapi juga menumbuhkan semangat terhadap bahasa dan seni sebagai bagian dari identitas bangsa.